NEWS

Selamat datang di blog Bimbingan Konseling SMP Negeri 23 Muaro Jambi

Monday, October 2, 2023

Menghargai Perbedaan dan Keberagaman

Materi Layanan (1)
Bimbingan Konseling 

Kelas       : 9 (sembilan)
Semester : Ganjil


1. Pengertian perbedaan dan Keberagaman

Pengertian keberagaman adalah suatu kondisi dalam masyarakat yang terdapat banyak perbedaan dalam berbagai bidang. Perbedaan dapat terlihat dari suku bangsa, ras, agama, keyakinan, ideologi politik, sosial budaya dan ekonomi dan lainnya.
Contohnya, di Indonesia terdapat bermacam suku seperti Jawa, Sunda, Batak, Minang, Badui, Sasak, Dayak, Asmat dan lainnya. Dilihat dari agama, di Indonesia terdapat agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha dan Kong Hu Cu. Selain itu terdapat banyak aliran kepercayaan.

Keberagaman adalah kenyataan yang tidak bisa dipungkiri dalam kehidupan masyarakat di Indonesia. Keberagaman tersebut merupakan kekayaan dan keindahan bangsa Indonesia. Adanya keberagaman di Indonesia menjadi modal persatuan dan kesatuan bangsa.

2. Faktor penyebab perbedaan dan keberagaman Indonesia 

Keberagaman masyarakat Indonesia dipengaruhi oleh beberapa faktor baik dari dalam maupun luar masyarakat. Secama umum, keberagaman masyarakat Indonesia dipengaruhi faktor alam, masyarakat dan individu. Kehidupan masyarakat di Indonesia yang sangat beragam disebabkan beberapa faktor penyebab antara lain:

  •  Letak strategis wilayah Indonesia
  • Kondisi Negara kepulauan
  • Perbedaan kondisi alam
  • Keadaan transportasi dan komunikasi

  • Penerimaan masyarakat terhadap perubahan
  • Faktor sejarah
  • Faktor agama
  • Ras
  • Pengaruh kebudayaan asing
  • Golongan atau kelompok dalam masyarakat
3. Sikap menerima perbedaan dan keberagaman

Cara untuk menerima perbedaan dan keberagaman sesungguhnya sangat mudah. yakni dengan jalan menyadari bahwa segala sesuatu secara alamiah, secara fitrah, dan memang harus berbeda. Perbedaan tersebut adalah varian yang akan memperkaya kehidupan.

 a. Sikap menerima perbedaan dan keragaman dalam kehidupan sekolah

        Adapun contoh-contoh sikap menerima perbedaan dan keragaman dalam kehidupan sekolah, sebagai berikut. 

1) Mematuhi tata tertib sekolah.
2) Saling menyayangi dan menghormati sesama pelajar.
3) Berkata yang sopan, tidak berbicara kotor, atau menyinggung perasaan orang lain.

b. Sikap menerima perbedaan dan keragaman dalam kehidupan di masyarakat 

        Sikap menerima perbedaan dan keberagaman dalam kehidupan di masyarakat. sebagai berikut. 

1) Adanya sikap saling menghormati dan menghargai antara pemeluk agama.
2) Tidak membeda-bedakan suku, ras, atau golongan. 

c. Sikap menerima perbedaan dan keberagaman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara

Sikap menerima perbedaan dan keberagaman dalam kehidupan berbangsa, dan bernegara, sebagai berikut.

1) Merasa senasib sepenanggungan. 

2) Menciptakan persatuan dan kesatuan, rasa kebangsaan, atau nasionalisme.

 3) Mengakui dan menghargai hak asasi manusia.

Setelah mempelajari materi di atas guru bimbingan konseling mengharapkan para siswa dan siswi sudah mampu memahami mengenai cara menghargai perbedaan dan keberagaman, di lingkungan rumah, sekolah, dan masyarakat. Bagi siswa yang kesulitan memahami materi di atas bisa berkonsultasi dengan guru BK (Bimbingan Konseling).

* Untuk menambah khsanah dan pemahaman kalian tentang materi di atas silahkan tonton video   berikut :  


 

 Tugas Individu

1. Amatilah di lingkungan Sekitar Kalian mengenai Perbedaan dan keberagaman ! Silahkan dicatat di buku

2. Tulislah sebanyak mungkin menurut kalian cara menghargai perbedaan dan keberagaman dalam lingkungan sekolah, masyarakat, dan berbangsa dan bernegara

Thursday, September 7, 2023

Ketagihan Belajar

 Materi Layanan (2)
Materi Bimbingan Konseling 


Kelas       : 9 (sembilan)
Semester : Ganjil




Sudahkah kalian belajar dengan baik dan efektif demi menggapai prestasi juga cita-cita. Jika kalian saat ini duduk di bangku SMP kelas IX masih kesulitan dalam belajar, simak materi berikut supaya bisa belajar dengan efektif dan baik.

1. Pengertian Belajar

Belajar adalah proses atau usaha yang dilakukan tiap individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku. Hal tersebut baik dalam bentuk pengetahuan, keterampilan, maupun sikap dan nilai yang positif. Keterampilan itu digunakan sebagai pengalaman untuk mendapatkan sejumlah kesan dari bahan yang telah dipelajari. Belajar merupakan tindakan dan perilaku siswa yang kompleks.

2. Tipe-Tipe Belajar

Berikut ini disajikan tipe-tipe belajar.

a. Tipe visual

Orang dengan tipe ini akan lebih memahami melalui apa yang mereka lihat Warna, hubungan ruang, potret mental, dan gambar menonjol termasuk dalam modalitas ini. Adapun beberapa ciri orang dengan tipe belajar visual, yaitu sebagai berikut.

1) Rapi, teratur, dan memperhatikan segala sesuatu, dan menjaga penampilan.
 2) Berbicara denga cepat.
3) Perencana dan pengatur jangka panjang yang baik.
4) Pengeja yang baik dan dapat melihat kata-kata yang sebenarnya dalam pikiran mereka.
5) Lebih mengingat apa yang dilihat daripada yang didengar.
6) Mengingat dengan asosiasi visual.

b. Tipe auditori

Orang dengan tipe ini akan lebih memahami sesuatu melalui apa yang mereka, dengar. Modalitas ini mengakses segala jenis bunyi dan kata. Musik, irama, dialog internal, dan suara menonjol pada tipe auditori. Seseorang yang sangat auditori memiliki ciri-ciri sebagai berikut. 

1) Suka berbicara kepada diri sendiri saat bekerja.
2) Perhatiannya mudah terpecah dan mudah terganggu oleh keributan. 
3) Menggerakkan bibir mereka dan mengucapkan tulisan di buku ketika membaca.
4) Senang membaca dengan keras dan mendengarkan. 
5) Dapat mengulangi kembali dan menirukan nada, perubahan dan warna suara.
6) Merasa kesulitan untuk menulis dan lebih suka mengucapkan secara lisan 
7) Berbicara dalam irama yang terpola.
8) Lebih suka musik daripada seni gambar.

c. Kinestetik

Orang dengan tipe kinestetik belajar melalui gerak, emosi, dan sentuhan. Modalitas ini mengakses pada gerakan, koordinasi, irama, tanggapan emosional, dan kenyamanan fisik. Ciri-ciri orang dengan tipe belajar kinestetik yaitu sebagai berikut.

1) Berbicara dengan perlahan.
2) Menyentuh orang untuk mendapatkan perhatian mereka saat berbicara.
3) Berdiri berdekatan saat berbicara dengan orang.
4) Selalu berorientasi pada fisik dan banyak bergerak.
5) Belajar melalui memanipulasi dan praktik. 
6) Menghafal dengan cara berjalan dan melihat.
7) Menggunakan jari sebagai penunjuk ketika membaca.
8) Banyak menggunakan isyarat tubuh.
 9) Tidak dapat diam untuk waktu yang lama.

d. Tipe belajar taktil

Taktil artinya rabaan atau sentuhan. Siswa yang seperti ini penyerapan hasil pendidikannya melalui alat peraba yaitu tangan atau kulit. Contohnya: mengatur ruang ibadah, menentukan buah-buahan yang rusak (busuk).

e. Tipe belajar olfaktori
Keberhasilan siswa yang bertipe olfaktori, tergantung pada alat indra pencium Tipe siswa ini akan sangat cepat menyesuaikan dirinya dengan suasana bau lingkungan. Siswa tipe ini akan cocok bila bekerja di laboratorium

f. Tipe belajar gustative 
Siswa yang bertipe gustative (kemampuan mencicipi) adalah mereka yang mencirikan belajarnya lebih mengandalkan kecapan lidah. Mereka akan lebih cepat memahami apa yang dipelajarinya melalui indra kecapnya.

g. Tipe belajar kombinatif 
Siswa bertipe kombinatif adalah siswa yang dapat dan mampu mengikutt pelajaran dengan menggunakan lebih dari satu alat indra, la dapat menerima pelajaran dangan mata dan telinga sekaligus ketika belajar. Oleh karena banyak ragam tipe belajar siswa, maka kita sebagai pendidik hendaknya mengenali betul anak didik kita dan hendaknya pendidik memiliki berbagai metode mengajar. Tujuannya, agar siswa dapat menerima atau mengerti apa yang disampaikan oleh gurunya dengan seefektif dan seefisien mungkin.

3. Kesulitan Belajar

Kesulitan belajar adalah suatu kondisi di mana anak didik tidak dapat belajar secara wajar, disebabkan adanya ancaman, hambatan, atau gangguan dalam belajar. Setiap anak didik datang ke sekolah agar menjadi orang berilmu pengetahuan, sebagian besar waktu yang tersedia harus digunakan oleh anak untuk belajar. Belajar tidak hanya di sekolah daja, melainkan di rumah pun harus ada waktu yang disediakan untuk kepentingan belajar. Namun, sayangnya hambatan dan gangguan dialami oleh anak didik tertentu yang mengakibatkan mereka mengalami kesulitan dalam belajar. Pada tingkat tertentu memang ada anak didik yang dapat mengatasi kesulitan belajarnya. Karena anak didik belum mampu mengatasi kesulitan belajarnya, maka bantuan guru atau orang lain sangat diperlukan oleh anak didik. Faktor-faktor penyebab kesulitan belajar anak didik dapat dibagi menjadi empat, yaitu sebagai berikut.

a. Faktor anak didik, seperti IQ.
b. Faktor sekolah seperti alat media kurang, suasana sekolah kurang menyenangkan. perpustakaan kurang memadai.
c. Faktor keluarga, seperti anak tidak mempunyai ruang dan tempat belajar yang khusus, perhatian orang tua yang tidak memadai.
d. Faktor masyarakat sekitar, misalnya seperti keributan lingkungan sekitar berpotensi memecahkan konsentrasi anak didik dalam belajar. Akhirnya anak didik tidak betah belajar, karena sulit membangkitkan daya konsentrasi

4. Cara Belajar Efektif 
Berikut akan cara-cara membiasakan belajar efektif, baik di rumah maupun di sekolah. 

a. Di rumah

Mengembangkan kebiasaan belajar yang efektif di rumah, dapat ditempuh dengan cara berikut. 
1) Membiasakan belajar sesuai dengan jadwal pembagian waktu sehari-hari yang telah dibuat di rumah. Maksudnya waktu untuk belajar harus digunakan untuk belajar. 
2) Membiasakan mengulang semua pelajaran yang telah diberikan guru di sekolah, termasuk mengerjakan tugas-tugas guru, seperti PR dan tugas belajar lainnya. 
3) Tingkatkan ketelitian dan keseriusan dalam menekuni bahan pelajaran di rumah sampai benar-benar menguasainya.
4) Mintalah bantuan orang tua, kakak, atau teman yang diperkirakan mampu membantu dalam menyelesaikan tugas-tugas sekolah/belajar/PR 
5) Rapikan ruang belajar sedemikian rupa agar membangkitkan semangat belajar, seperti menata buku secara rapi dan tersusun dalam rak buku, kalau mungkin buatlah perpustakaan kecil di tempat belajar agar mudah menemukan buku yang dibutuhkan untuk referensi/kepustakaan. Demikian pula tempat tidur harus selalu rapi dan bersih agar udara tetap segar dan menyenangkan.
6) Biasakan melengkapi buku-buku pelajaran dan alat-alat pelajaran secara memadai, tetapi bukan berarti harus memaksakan diri membeli semua buku yang dianjurkan sekolah jika belum tersedia dananya. Siswa yang baik tentu akan sering meminjam buku perustakaan sekolah untuk menunjang bahan bacaan di rumah. 
7) Biasakan gemar membaca terutama membaca buku-buku perpustakaan atau buku-buku umum yang dapat menunjang perluasan pengetahuan. Buku-buku hiburan seperti surat kabar, majalah, dan buku ilmu pengetahuan lainnya boleh pula dibaca untuk menambah wawasan di rumah
8) Sebelum tidur malam, setelah selesai menekuni pelajaran untuk besok pagi bereskan semua dan alat-alat pelajaran yang harus dibawa ke sekolah besok paginya.
Dengan demikian pagi-pagi tidak harus repot-repot mempersiapkannya..
9) Setelah salat subuh (bagi orang Islam). Jika ada waktu manfaatkan untuk membaca buku pelajaran yang akan diajarkan guru pada pagi harinya. 
10) Jagalah kesehatan tubuh dan mental dengan olahraga, istirahat, makan dan minum, serta tidur yang cukup. Dengan demikian, tidak akan mengganggu kelancaran belajar baik di sekolah maupun di rumah.

b. Di sekolah 

Mengembangkan kebiasaan belajar yang efektif di sekolah dapat ditempuh, dengan cara berikut.

1) Biasakan datang ke sekolah tepat pada waktunya, agar tidak ketinggalan belajar di kelas. 
2) Biasakan mempersiapkan buku dan alat-alat tulis secara lengkap dalam mengikuti pelajaran yang diajarkan guru di kelas,
3) Biasakan memusatkan perhatian dan menekuni setiap materi pelajaran yang disampaikan guru di kelas. Sekali-kali mencatat hal-hal penting dalam buku catatan agar tidak lupa terhadap hal-hal yang penting tersebut.
4) Jika ada materi pelajaran yang belum dipahami, beranikan diri untuk bertanya tahu tentang hal itu.
kepada guru, atau kepada teman yang diperkirakan 
5) Biasakan mengerjakan tugas atau soal yang diperintahkan guru untuk dikerjakan di sekolah maupun di rumah. Jangan sekali-kali menyepelekan tugas guru atau menunda-nunda pekerjaan rumah yang dibebankan guru.
6) Jika guru berhalangan hadir sehingga ada waktu luang manfaatkan untuk membaca buku pelajaran, atau pergi ke perpustakaan untuk membaca buku atau meminjam buku. 7) Hindari ajakan teman sekelas atau teman satu sekolah yang malas yang bermaksud bercanda atau main-main meninggalkan tugas belajar. 
8) Biasakan semua materi yang diajarkan guru dipelajari ulang di rumah, termasuk merapikan catatan yang tidak jelas menjadi kalimat yang jelas dalam buku catatan
9) Renungkanlah dan apresiasikanlah semua materi pelajaran yang diajarkan guru maupun yang dibaca dari buku dengan praktik kehidupan yang sesungguhnya di masyarakat, atau lingkungan sekitar kalian.

 "Setelah mempelajari materi di atas, guru bimbingan konseling mengharapkan para siswa dan siswi sudah mampu memahami mengenai tipe-tipe belajar dan mampu belajar secara efektif demi menggapai prestasi. Bagi siswa yang kesulitan memahami materi di atas dan belum bisa belajar efektif bisa berkonsultasi dengan guru BK (Bimbingan Konseling).
* Untuk menambah khsanah dan pemahaman kalian tentang materi di atas silahkan tonton video   berikut :  


Wednesday, August 2, 2023

Peran Teman Sebaya dalam Pengembangan Karier

 Materi  Layanan (3)
Bimbingan Konseling 


Kelas       : 9 (sembilan)
Semester : Ganjil



Setiap manusia hidup pasti memiliki tujuan. Manusia selalu berusaha untuk mencapai tujuan. Namun demikian pula dengan pelajar, mereka bersekolah dan berusaha payah belajar karena mereka mempunyai tujuan, antara lain ingin dapat bekerja, jadi dokter. pegs negeri sipil ABRI dan lain-lain. Proses dalam menempuh tujuan itulah yang dinamakan karir. Jadi, karier merupakan perjalanan individu dalam usahanya mencapai cita-citan Supaya dapat mencapai karier yang bagus, banyak faktor yang memengaruhinya baik positif maupun negatif. Salah satu faktor tersebut adalah peranan dari teman sebaya

1. Pengertian Teman Sebaya

Teman sebaya adalah orang dengan tingkat umur dan kedewasaan yang kira-kira sama. Bagi anak, kelompok sebaya ialah kelompok anak-anak tertentu yang saling berinteraksi. Setiap kelompok memiliki peraturan-peraturanya sendiri, tersurat maupun tersirat, memiliki tata sosialnya sendiri, mempunyai harapan-harapannya sendiri bagi para anggotanya. 

2. Latar Belakang Timbulnya Teman Sebaya (Peer group) 

Adapun latar belakang timbulnya peer group, yaitu sebagai berikut.

a. Adanya perkembangan proses sosialisasi.

b. Kebutuhan untuk menerima penghargaan.

 c. Perlu perhatian dari orang lain.

d. Ingin menemukan dunianya.


3. Ciri-Ciri Teman Sebaya (Peer group) 

Adapun ciri-ciri peer group adalah sebagai berikut

 a. Tidak mempunyai struktur organisasi yang jelas,

b. Bersifat sementara.

c. Peer group mengajarkan individu tentang kebudayaan yang luas.

d. Anggotanya adalah individu yang sebaya.


4. Prinsip Teman Sebaya (Peer group)

Berikut prinsip-prinsip teman sebaya.

 a. Peer group bagaimana pun juga terbentuk mulai dari kelompok informal ke organisasi. Semula individu yang bukan anggota kelompok sekarang menjadi anggota kelompok teman sebayanya. Anak-anak sebaya akan berinteraksi dengan anggota teman sebayanya, sehingga ia bertumbuh di dalamnya.

b. Peer group mempunyai aturan-aturan tersendiri baik ke dalam maupun ke luar. Hal ini juga dimiliki oleh organisasi sosial lainnya dan merupakan harapan bagi anggota kelompoknya. Aturan-aturan itu, misalnya bagaimana menolong teman sekelompoknya atau mengapa memanggil teman bila bertemu di jalan. 

c. Peer group menyatakan tradisi-tradisi mereka, kebiasaan-kebiasaan, nilai-nilai bahkan bahasa mereka. Karena dalam peer group karena mempunyai aturan-aturan tersendiri maka mereka juga ingin menunjukkan ciri khas kelompoknya dengan tradisi atau kebiasaan mereka. Adapun dalam kelompok itu ada standar tertentu dalam berpakaian, berbicara antaranggota kelompok dan dalam bertingkah laku

d. Situasi daripada harapan per sepenuhnya disetujui oleh harapan-harapan orang dewasa. Pembentukan kelompok sebaya seperti kelompok berminat kekitar anak secara tidak langsung disetujui oleh orang tua, karena orang tua mudah mengawasinya. Akan tetapi kelompok teman di sekolahnya disetujui oleh guru. harapan guru agar anak berkembang hubungan sosialnya.

e. Peer group diketahui dan diterima oleh sebagian besar orang tua dan guru. Kepentingan dalam hubungan sosial individu sering tidak dikenal oleh anak. Supaya dapat dilakukan perbandingan dengan lembaga sosial lainnya seperti keluarga atau sekolah, maka peer group anak belajar tentang hubungan sosialnya. Hal tersebut dari yang sempit sampai hubungan sosialnya yang makin luas. Selain itu, dari teman sebaya di rumah sampai teman sekolahnya. Hal ini dapat diketahui dan diterima oleh orang tua dan guru.

f. Berdasarkan pada kronologis, peer group adalah lembaga kedua yang utama untuk sosialisasi. Biasanya antara usia 4-7 tahun dunia sosial anak berubah secara radikal dari dunia sempit dalam keluarga menuju dunia yang lebih luas dalam peer group. Jadi, anak berkembang dari lembaga pertama yaitu keluarga menuju lembaga kedua dalam peer group-nya.


5. Bentuk-Bentuk Teman Sebaya (Peer Group) 

Kelompok dalam teman sebaya atau peer group mengalami penggolongan lagi. Kelompok ini bisa beranggotakan besar maupun kecil sesuai dengan interaksi antar anggotanya. Hurlock pun menggolongkannya sebagai berikut.

a. Teman dekat.

b. Kelompok kecil.

c. Kelompok besar.. 

d. Kelompok yang terorganisir.

e. Kelompok geng.


6. Peran Teman Sebaya dalam Upaya Pengembangan Karier 

Peran teman sebaya dalam upaya individu untuk mengembangkan karimnya ada yang berbentuk positif dan negatif. Adapun peran positif teman sebaya dalam upaya pengembangan karier, sebagai berikut

a. Memberikan informasi yang kita perlukan.

b. Memberikan motivasi/dorongan untuk belajar. 

c. Supaya dapat bertukar pikiran untuk menambah wawasan.

d. Memberikan hiburan saat kita sedih. e. Menegur kita apabila salah.

f. Selalu ada saat dibutuhkan.

g. Selalu memaafkan kesalahan kita. 

Adapun peran negatif teman sebaya dalam upaya pengembangan karier, sebagai berikut.

a. Suka memaksakan kehendak.

b. Suka mengganggu saat kita sedang belajar.

c. Mengajak kita untuk melakukan hal-hal yang dilarang.

d. Memusuhi siapa saja yang tidak mau menuruti keinginannya.

e. Suka mencari kesalahan orang lain.

Sebagai pelajar, banyak cara yang dapat kita lakukan untuk dapat memilih teman Kita harus mau belajar dari pengalaman orang lain, membaca buku/koran, mendengarka berita di TV, dan radio, dan sebagainya. Oleh karena itu, akan lebih baik jika kita lebih banyak memiliki teman, pengalaman hidup yang kita peroleh juga akan lebih banyak Supaya memiliki pribadi yang tangguh.

Setelah mempelajari materi di atas guru bimbingan konseling mengharapkan para siswa dan siswi sudah mampu memahami mengenai peran teman sebaya dalam pengembangan karier. Bagi siswa yang kesulitan memahami materi di atas bisa berkonsultasi dengan guru BK (Bimbingan Konseling).

* Untuk menambah khsanah dan pemahaman kalian tentang materi di atas silahkan tonton video   berikut :  




Wednesday, July 12, 2023

Kemandirian di Usia Remaja

Materi Layanan (4)
Bimbingan Konseling 


Kelas       : 9 (sembilan)
Semester : Ganji



Sudah waktunya kalian mandiri tidak bergantung pada orang lain terlebih lagi pada orang tua. Jika saat ini kalian belum mandiri, supaya bisa mendiri simak materi berikut 

1. Pengertian Kemandirian 

 Kata mandiri dalam Bahasa Indonesia, diartikan sebagai suatu keadaan dapat berdiri sendiri, tidak bergantung kepada orang lain. Kata kemandirian adalah kata benda dari kata mandiri yang diartikan sebagai hal atau keadaan dapat berdiri sendiri tanpa bergantung kepada orang lain. Kemandirian merupakan suatu bentuk perilaku mampu berinisiatif, dan mampu mengatasi masalah yang terjadi. Selain itu, mampu melakukan berbagai kegiatan dan tidak tergantung dengan orang lain, yang ditujukan untuk kepentingan pribadi dan kepentingan umum.

2. Tingkatan dan Karakteristik Kemandirian

Sebagai suatu dimensi psikologi yang kompleks, kemandirian dalam perkembangannya memiliki tingkatan-tingkatan. Perkembangan kemandirian seseorang berlangsung secara bertahap sesuai dengan tingkat perkembangan kemandirian tersebut. Tingkatan kemandirian dan karakteristiknya, sebagai berikut.

a. Tingkatan implusif dan melindungi diri

Tingkatan ini mempunyai ciri-ciri sebagai berikut. 

1) Peduli terhadap kontrol dan keuntungan yang dapat diperoleh dari interaksinya dengan orang lain.
2) Mengikuti aturan secara spontanistik dan hedonistik
3) Berpikir tidak logis dan tertegun pada cara berpikir tertentu (stereotype). 
4) Cenderung menyalahkan dan mencela orang lain serta lingkunganya.

b. Konformistik

Ciri-cirinya adalah sebagai berikut. 

1) Peduli terhadap penampilan diri dan penerimaan sosial.
2) Cenderung berpikir stereotype dan klise.
3) Peduli akan konformitas terhadap aturan eksternal. 
4) Bertindak dengan motif yang dangkal untuk memperoleh pujian.
5) Menyamakan diri dalam ekspresi emosi dan kurangnya introspeksi.
6) Perbedaan kelompok didasarkan atas ciri-ciri eksternal.
7) Takut tidak diterima kelompok. 
8) Tidak sensitif terhadap keindividualan.
9) Merasa berdosa jika melanggar aturan.

c. Tingkat sadar diri

Ciri-cirinya sebagai berikut. 

1) Mampu berpikir alternatif.
2) Melihat harapan dan berbagai kemungkinan dalam situasi.
3) Memikirkan cara hidup.
4) Penyesuaian terhadap situasi dan peranan. 
5) Menekankan pada pentingnya memecahkan masalah.

d. Tingkat saksama (conscientious) 

Ciri-cirinya adalah sebagai berikut.

1) Bertindak atas dasar nilai-nilai internal.
2) Sadar akan tanggung jawab.
3) Mampu melakukan kritik dan penilaian diri. 4) Memiliki tujuan jangka panjang.
5) Berpikir lebih kompleks dan atas dasar pola analisis.

3. Bentuk-Bentuk Kemandirian

Kemandirian dibagi atas empat sebagai berikut. 

a. Kemandirian emosi, yaitu kemampuan mengontrol emosi sendiri dan tidak tergantungnya kebutuhan emosi pada orang lain.
b. Kemandirian ekonomi, yaitu kemampuan mengatur ekonomi sendiri dan tidak tergantungnya kebutuhan ekonomi pada orag lain. 
c.Kemandirian intelektual, yaitu kemampuan untuk mengatasi berbagai masalah yang dihadapi.
d. Kemadirian sosial, yaitu kemampuan untuk mengadakan intreraksi dengan orang lain dan tidak tergantung pada aksi orang lain.

4. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Kemandirian 

    Berikut ini disajikan faktor-faktor yang memengaruhi kemandirian.
a. Usia
b. Jenis kelamin
c. Konsep diri
d. Pendidikan
e. Keluarga
f. Interaksisosial
g. Gen atau keturunan orang tua
 h. Pola anuh orang tua
i. Sistem pendidikan di sekolah.
j. Sistem kehidupan di masasyarakat



5. Upaya Menjadi Remaja Mandiri

Berikut upaya yang bisa kalian lakukan supaya menjadi remaja mandiri. 

a. Berani membuat keputusan tanpa campur tangan orang

Suatu keputusan yang dipilih bakal serta merta menentukan jalan hidup. Karena yang dijalani sekarang ini adalah hidup kalian sendiri, maka buatlah jadi orang yang punya andil besar dalam membuat keputusan. Sikap mandiri bisa ditunjukkan oleh bagaimana kalian berani menentukan sesuatu tanpa campur tangan orang lain.

 b. Berusaha mandiri walaupun berat

Seberat-beratnya hal yang sedang kalian emban, sebaiknya tidak lekas bergantung pada orang sekitar. Kalau kalian ingin jadi sosok yang lebih mandiri, hilangkan kebiasaan minta bantuan orang. Kerjakan sendiri dulu.

c. Mengingat bahwa kualitas diri akan menurun jika bergantung kepada orang

Kalian jika tipe orang yang suka bergantung pada orang lain khususnya orang tua dan kebiasaan buruk ini sudah tingkat akut, berkacalah pada orang-orang mandiri di sekitar kalian. Mereka yang miliki kemandirian yang tinggi tentu tidak akan mengandalkan orang lain. Sebab kalau sring bergantung pada orang lain jadi kebiasaan, kualitas dalam diri seseorang tidak akan meningkat, malah justru menurun.

d. Satu-satunya orang yang bisa diandalkan adalah diri sendiri

Orang lain belum tentu selalu ada untuk membantu tiap saat. Entah orang yang biasa diandalkan itu punya kesibukari sendiri atau bisa jadi sudah lelah dengan kalian sebab apa-apa selalu bergantung padanya. Oleh karena itu, pahami bahwa satu-satunya orang yang sebaiknya diandalkan adalah diri sendiri. Dengan pemikiran mandiri seperti ini, kalian langsung sigap menghalau masalah dengan usaha sendiri daripada susah payah mencari orang lain untuk diandalkan.

 e. Berhenti membahas kelemahan, dan sadari kelebihan yang dimiliki

Tiap manusia punya segudang kelebihan. Kapan pun dihadapkan pada suatu problematika, refleksikan apa saja kelebihan yang kalian miliki. Cara ini akan membuat kalian berhenti mengingat kelemahan. Sebaliknya, kalian bakal sadar apa saja rilai plus dalam diri. Manfaatnya tak lain dan tidak bukan adalah rasa percaya bahwa kalain bisa menghadapi masalah dengan kelebihan yang kamu miliki. Kemandirian kalian jadi makin meningkat.

Setelah mempelajari materi tersebut guru bimbingan konseling mengharapkan para siswa dan siswi sudah mampu memahami mengenai cara menjadi remaja mandiri serta tidak manja juga kekanak-kanakan lagi

* Untuk menambah khsanah dan pemahaman kalian tentang materi di atas silahkan tonton video   berikut :  




Thursday, June 8, 2023

Kenali Bakat Demi Karier

Materi Layanan (5)
Bimbingan Konseling

Kelas         : 9 (sembilan)
Semeser     : Ganjil




Pada hakikatnya setiap anak yang terlahir ke dunia ini memiliki bakat sendiri-sendiri, anugerah Tuhan Yang Maha Esa. Namun bakat anak ini tidak bisa langsung terlihat begitu saja. Jadi kalian harus menggali dan mencari bakat terpendam kalian masing-masing. Dengan memahami bakat, akan lebih mudah dan terarah dalam mengembangkannya demi mencapai kesuksesan masa depan.

1. Pengertian Bakat

Bakat adalah kemampuan dasar seseorang untuk belajar dalam tempo yang relatif pendek dibandingkan orang lain, namun hasilnya justru lebih baik. Bakat merupakan potensi yang dimiliki oleh seseorang sebagai bawaan sejak lahir. Contoh seorang yang berbakat melukis akan lebih cepat mengerjakan pekerjaan lukisnya dibandingkan seseorang yang kurang berbakat.

2. Ciri-Ciri Bakat

Ciri-ciri bakat sebagai berikut :

a. Bakat merupakan kondisi atau kualitas yang dimiliki seseorang, yang memungkinkan seseorang              tersebut akan berkembang pada masa mendatang.
b. Bakat merupakan potensi bawaan yang masih membutuhkan latihan agar dapat terwujud secara              nyata.
c. Bakat merupakan potensi terpendam dalam diri seseorang. 
d. Bakat dapat muncul dengan cara digali, ditemukan, dilatih, dan dikembangkan. 
e. Bakat memungkinkan seseorang untuk mencapai prestasi dalam bidang tertentu, akan tetapi harus         ditunjang dengan minat, latihan, pengertian, pengetahuan, pengalaman, dan dorongan. Bakat tidak          selalu identik disertai minat.
f. Bakat yang tidak disertai minat, maupun minat yang tidak disertai bakat, akan menimbulkan                   kesenjangan atau gap. Bila orang tua tidak cukup cermat misalnya dengan hal ini akan berdampak         buruk bagi anak.

Mengeksplorasi

Carilah informasi dari bertsagai sumber mengenai bakat yang dimiliki seseorang dan faktor-faktor Yang memengaruhi perkembangan bakat. Tuliskan hasilnya pada buku catatanmu!


3. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Perkembangan Bakat 

Berikut beberapa faktor yang memengaruhi bakat seorang individu.

a. Faktor yang berasal dari dalam individu 

Faktor yang berasal dari dalam individu merupakan salah faktor yang bersumber dari setiap individu. Hal ini merupakan faktor yang sangat tampak dan dapat diliha sebagai berikut ini

1) Bakat atau pembawaan. 
2) Sifat-sifat keturunan.
3) Dorongan dan instrinsik. 

b. Faktor yang berasal dari luar individu

Setelah mengetahui uraian tentang faktor penyebab adanya perkembangan anak ada juga yang tidak kalah penting dan merupakan hal yang biasanya mempunyal peranan besar dalam perkembangan anak yaitu faktor dari luar, Faktor-faktor yaitu sebagai berikut.

1) Makanan. 
2) Iklim.
3) Kebudayaan.
4) Ekonomi. 
5) Kedudukan anak dalam lingkungan keluarga.


4. Macam-Macam Bakat 

Macam-macam bakat sebagai berikut.

a. Bakat intelektual umum, biasanya mempunyai intelegensi yang tinggi dan menunjukan prestasi              sekolah yang menonjol. 
b. Bakat akademik khusus, menunjukan prestasi yang menonjol dalam mata-mata pelajaran tertentu.          Misalnya matematika atau bahasa, mata pelajaran yang lainnya belum tentu menonjol.
c. Bakat berpikir secara kreatif-produktif, kemampuan berkreasi dalam menggabungkan beberapa              hal/unsur/gagasan yang lama/sudah ada menjadi baru. 
d. Bakat dalam salah satu bidang seni, misalnya melukis, olahraga, musik, dan lain- lainnya.
e. Bakat psikomotorik/kinestetik, siswa lebih menonjol dalam keterampilan teknik.
f. Bakat psikososial/kepemimpinan, bisanya dikenal oleh teman-temannya atau gurunya selalu dipilih        atau ditunjuk sebagai pemimpin.

Conny Semiawan dan Utami Munandar mengklasifikasikan jenis-jenis bakat khusus baik yang masih berupa potensi maupun yang sudah terwujud menjadi lima bidang yaitu sebagai berikut.
a. Bakat akademik khusus misalnya bakat untuk bekerja dalam angka-angka (numerik logika bahasa          dan sejenisnya. 
b. Bakat kreatif-produktif, artinya bakat dalam memciptakan sesuatu yang baru
c. Bakat seni, misalnya mampu menciptakan lagu hanya dalam waktu 30 menit, mampu melukis                dengan  sangat indah dalam waktu singkat, dan sejenisnya. 
d. Bakat kinestetik/psikomotorik, misalnya sepak bola, bulu tangkis, tenis dan keterampilan teknik.
e. Bakat sosial, misalnya sangat mahir melakukan negosiasi, sangat mahir menawarkan suatu produk,       sangat mahir mencari koneksi, sangat mahir berkomunikasi dalam organisasi, dan sangat mahir               dalam  kepemimpinan.

5. Cara Mengetahui dan Mengembangkan Bakat Diri

Berikut cara untuk mengembangkan bakat atau talenta yang ada pada diri. 
a. Sadar akan bakat atau kemampuan yang kita miliki terdapat pada bidang apa.
b. Mengasah secara perlahan tapi rutin bakat yang kita punya. 
c. Jika sudah demikian ikuti ekstrakurikuler di sekolah atau lembaga atau les tambahan di luar sekolah, agar dapat lebih dalam mengasah bakat yang dimiliki. 
d. Ikuti pertunjukkan, lomba, atau hal-hal yang bersifat kompetisi atau menghasilkan sebagai tolak ukur sudah sampai mana kemampuan kita.
e. Setelah langkah sadar, mengasah bakat, ikut ekstrakurikuler atau lembaga, kemudian iku hal yang bersifat kompetisi, baru setelah itu harus sering berlatih, didalami secara serius, agar bakat yang dimiliki bisa benar-benar utuh dan bisa menjadi jalan kesuksesan.

Setelah mempelajari materi di atas guru bimbingan konseling mengharapkan para siswa dan siswi sudah mampu memahami mengenai jenis-jenis bakatd an tahu bakat dalam dirinya sendiri. Bagi siswa yang kesulitan memahami materi di atas serta kesulitan menemukan bakat dirinya bisa berkonsultasi dengan guru BK (Bimbingan Konseling).

Mengasosiasi


Carilah informasi dari berbagai sumber mengenai cara mengetahui dan mengembangkan bakat pada diri seseorang! 

* Untuk menambah khsanah dan pemahaman kalian tentang materi di atas silahkan tonton video   berikut : 




Wednesday, May 10, 2023

Mengenali Minat Demi Suksesnya Karier


Materi Layanan (6) 
Bimbingan Konseling

Kelas         : 9 (sembilan)
Semeser     : Ganjil





Umumnya dalam mengerjakan sesuatu satu orang dengan orang lainnya ba minatinya berbeda Diharapkan orang bekerja dengan ingin dan pribadinya sehingga dalam kariernya bua berjalan baik.

1. Pengertian Minat

Minat adalah aktivitas atau tugas-tugas yang membangkitkan perasaan ingin tahu perhatian, dan memberi kesenangan atau kenikmatan. Minat dapat menjadi indikator dari kekuatan seseorang di area tertentu di mana ia akan termotivasi untuk mempelajarinya dan menunjukkkan kinerja yang tinggi. Bakat sendiri akan sulit berkembang dengan baik apabila tidak diawali dengan adanya minat untuk hal tersebut atau hal yang berkaitan dengan bidang yang akan ditekuni dan dikembangkan.

 2. Jenis-Jenis Minat

Minat dapat dikategorikan dalam dua belas jenis, sebagai berikut. 

a. Mechanical

Minat tersebut adalah minat terhadap aktivitas yang berhubungan dengan mesin, alat-alat, perkakas dan daya mekanik. Contohnya menjadi insinyur sipil dan montir.

b. Out Door

Minat tersebut adalah minat terhadap aktivitas yang dilakukan di luar atau di lapangan, atau pekerjaan yang berhubungan dengan hal-hal rutin di luar. Contohnya nelayan, sopir, bertani di sawah, pesepak bola, dan lain-lain.

 c. Medical 

Minat tersebut adalah minat terhadap aktivitas yang terkait dengan pengobatan, mengurangi akibat umumnya. Contohnya dokter, ahli bedah, perawat, farmasi, fisioterapi, dan lain-lain.

d. Praktical 

Minat tersebut adalah minat terhadap aktivitas yang berkaitan dengan pekerjaan praktis, yang bisa dilakukan dengan ketrampilan. Contohnya karya pertukangan dan ahli bangunan.

e. Clarical

Minat tersebut adalah minat terhadap aktivitas yang berhubungan dengan tugas-tugas rutin yang memerlukan ketelitian dan ketepatan dalam perhitungan. Contohnya manajer bank, sekertaris perusahaan, dan pegawai.

f. Social service

Minat tersebut adalah minat terhadap aktivitas yang berkaitan dengan kesejahteraan masyarakat, keinginan menolong, membimbing dan menasehati, keinginan mengerti orang lain, dan mempunyai ide. 

g. Musical

Minat tersebut adalah minat terhadap aktivitas yang berkaitan dengan musik, baik memainkan, mendengarkan, bernyanyi atau membaca sesuatu yang berhubungan dengan musik, penghargaan terhadap musik. Contohnya pemain musik, komponis, guru musik, penikmat musik. 

h. Laterarary

Minat tersebut adalah minat terhadap aktivitas yang berkaitan dengan buku- buku, kegiatan membaca, mengarang, contohnya wartawan, pengarang, penyair, dan penulis skenario drama/film/sinetron. 

i. Aesthetic

Minat tersebut adalah minat terhadap aktivitas yang berkaitan dengan keindahan, bersifat seni dan menciptakan sesuai yang bernilai seni. Contohnya seniman, arsitek, dan perancang.

j. Personal contact

Minat tersebut adalah hminat yang berkaitan dengan manusia. bergaul dengan orang lain, atau sesuatu yang diskusi, membujuk membutuhkan kontak dengan masyarakat. Contoh bidang penjualan/sales, penyiar, konselor, dan motivator. 

k. Scientific

Minat tersebut adalah minat yang berkaitan dengan kreativitas dan analisis penyelidikan, dan eksperimen, kang berkaitan pengetahuan umum. Contoh: ilmuwan, insinyur, ahli biologi dan lain-lain. 

1. Computational 

Minat tersebut adalah minat yang berkaitan dengan angka-angka, sepertu akuntan, ahli statistik, auditor, guru matematika, dan kasir.

Sejalan dengan hal tersebut, terdapat pendapat lain mengenai jenis-jenis bakat. Menurut Elizabeth.B.Hurlock beberapa minat remaja terbagi sebagai berikut.

a. Minat rekreasi 

Selama masa-masa remaja, remaja cenderung menghentikan aktivitas rekreasi yang menuntut banyak pengorbanan tenaga.

 b. Minat-minat pribadi

Minat pada diri sendiri merupakarı minat terkuat di kalangan kawula muda. Sebab, mereka sadar bahwa dukungan sosial sangat besar dipengaruhi oleh penampilan diri dan mengetahui bahwa kelompok sosial menilai dirinya berdasarkan benda-benda yang dimiliki, kemandirian, sekolah, keanggotaan sosial, dan banyaknya uang yang dibelanjakan. Hal ini merupakan simbol status yang mengangkat wibawa remaja di antara teman-teman sebaya dan memperbesar kesempatan untuk memperoleh dukungan sosial yang lebih besar.

c. Minat pada penampilan diri 

Minat pada penampilan diri tidak hanya mencakup pakaian tetapi juga mencakup perhiasan pribadi, kerapian, daya tarik, dan lain sebagainya. 

d. Minat sosial

Minat yang bersifat sosial bergantung pada kesempatan yang diperoleh remaja untuk mengembangkan minat tersebut dan pada kepopulerannya dalam kelompok. Seorang remaja yang status sosioekonomis keluarganya rendah. Misalnya, mempunyai sedikit kesempatan untuk mengembangkan minat pada pesta-pesta dan dansa dibandingkan dengan remaja dengan latar belakang yang lebih baik. Begitu pula, remaja yang tidak populer akan mempunyai minat sosial yang terbatas.

 e. Minat pada pakaian

Kebanyakan remaja laki-laki mengatakan bahwa mereka tidak berminat pada pakaian, kerapian atau penampilan, namun perilaku mereka menandakan bahwa minat mereka ternyata lebih besar dari pada yang diakuinya. Demikian juga remaja perempuan, mereka menyadari bahwa penampilan berperan penting dalam dukungan sosial. Minat ini makin besar pada saat remaja mengakhiri masa sekolah dan mempersiapkan diri untuk memasuki dunia kerja. Mereka sadar bahwa penampilan yang menarik memudahkan mereka untuk mencari pekerjaan. 

f. Minat pada prestasi

Prestasi yang baik dapat memberikan kepuasan pribadi dan ketenaran. Apabila prestasi yang baik diharapkan memberi kepuasan bagi remaja, prestasi itu mencakup bidang-bidang yang penting bagi kelompok sebaya, Selain itu, dapat menimbulkan harga diri dalam pandangan kelompok sebaya. 

g. Minat pada kemandirian

Keinginan yang kuat untuk mandiri berkembang pada awal masa remaja dan mencapai puncaknya menjelang periode ini berakhir. Hal ini menimbulkan banyak perselisihan dengan orang tua dan oarng-orang dewasa lainnya. Banyak radikalisme kawula muda dapat dilacak sampai kepada usaha-usaha mereka untuk berpikir dan bertindak secara mandiri.

h. Minat pada uang

Semua remaja lambat atau cepat akan menemukan bahwa uang adalah kunci kebebasan. Minat ini terutama berkisar pada bagaimana caranya mendapatkan uang sebanyak mungkin, tanpa memperdulikan jenis pekerjaan yang dilakukan.

 1. Minat pada pendidikan

Umumnya remaja muda suka mengeluh tentang sekolah dan tentang larangan- larangan, pekerjaan rumah, kursus-kursus wajib, makanan di kantin, dan cara pengelolaan sekolah. Meskipun demikian, sebagian besar remaja muda dapat menyesuaikan diri dengan baik di sekolah, baik dengan masalah-masalah akademik maupun sosial dan diam-diam mereka menyukainya. 

j. Minat pada pekerjaan

Anak sekolah menengah atas mulai memikirkan masa depan mereka secara bersungguh-sungguh. Anak laki-laki biasanya lebih bersungguh-sungguh dalam hal pekerjaan dibandingkan dengan anak perempuan yang kebanyakan memandang pekerjaan sebagai pengisi waktu sebelum menikah. 

k. Minat pada simbol status


Simbol status merupakan simbol prestise yang menunjukkan bahwa orang yang memilikinya lebih tinggi atau mempunyai status yang lebih tinggi dalam kelompok.

3. Memadukan Bakat dan Minat

Jika ternyata minat sudah kita ketahui, demikian juga dengan bakat kita, langkah selanjutnya adalah memadukan antara keduanya. Hal tersebut dapat dilakukan melalui aktivitas yang tepat, usaha keras, terarah, terprogram dan terukur dalam setiap tahabnya. Misalnya dari hasil tes psikologi dan pemahaman diri kita mempunyai bakat dan minat di bidang tertentu. Kita bisa merumuskan studi lanjut yang seharusnya kita tempuh, aktivitas yang kita tekuni dan lingkungan yang bisa mendukung, fasilitas yang bisa mendukung, teman pergaulan yang menyokong, dan sebagainya.

Di mana kita bisa mendapatkan tempat mengembangkan bakat dan minat kita? Ke mana kita harus berkonsultasi untuk keberhasilan perkembangan bakat dan minat kita? Siapa yang bisa mendukung berkembangnya bakat dan minat kita? Jawabnya, ada banyak alternatif untuk itu, dengan masuk klub sesuai dengan bakat minatnya. Kemudian kita juga bisa berkonsultasi dengan konselor sekolah, kepada narasumber sukses di bidangnya sesuai dengan bakat minat kita. Teman sebaya yang sama bakat dan os di bidangnya sesuai deng pendukung suksesnya kar kikitangan bakat minat kita. Merenya juga bisa menjadi pang asyik untuk bertukar pikiran dan bersama-sama melakukan aktivitas sesuai dengan bakat kita, tanpa rasa sungkan atau jarak diantara kita dengan mereka. Hal tersebut akan bisa menjadi sumber energi yang tak bisa dianggap ringan untuk perkembangan bakat dan minat kita. Mereka bisa menjadi sumber inspirasi, pemberi masukan yang bisa kita gunakan untuk mengembangkan bakat dan minat kita sehingga bisa optimal perncapaian hasilnya 

Hal yang tak kalah pentingnya adalah dukungan orang tua. Orang tua adalah orang yang amat dekat dengan kita, yang melahirkan kita, membesarkan kita, yang membiayai kita maka mendapatkan dukungan darinya merupakan suatu keniscayaan.

* Untuk menambah khsanah dan pemahaman kalian tentang materi di atas silahkan tonton video   berikut : 



Tuesday, April 11, 2023

Berpikir Logis Akan Membuka Cakrawala

Materi Layanan (7)
Bimbingan Konseling

Kelas         : 9 (sembilan)
Semeser    : Ganjil


Kalian saat ini merupakan seorang remaja yang duduk di bangku kelas 9 SMP merupakan anak dalam fase remaja. Sebagai remaja hendaknya berpikir logis yang bisa membuka cakrawala. Supaya dapat berpikir logis, seorang remaja hendaknya memahami fase-fase perkembangan pada masa remaja, seperti dipaparkan dalam materi berikut. 

1.Pengertian Remaja 

Remaja adalah waktu manusia berumur belasan tahun. Pada masa remaja manusia tidak dapat disebut sudah dewasa tetapi tidak dapat pula disebut anak-anak. Masa remaja adalah masa peralihan manusia dari anak-anak menuju dewasa. Penggolongan remaja menurut Thonburg, terbagi tiga tahap, yaitu sebagai berikut.

a. Remaja awal/pueral/prapubertas (usia 13-14 tahun). 
b. Remaja tengah/pubertas (usia 15-17 tahun).
c. Remaja Akhir/adoleson (usia 18-21 tahun).

Masa remaja awal, umumnya individu telah memasuki pendidikan di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP). Adapun, masa remaja tengah, individu sudah duduk di Sekolah Menengah Atas (SMA). Kemudian, mereka yang tergolong remaja akhir, umumnya sudah memasuki dunia Perguruan Tinggi atau lulus SMU dan mungkin sudah bekerja.


Mengamati

Amatilah lingkungan sekolah dan tempat tinggal kalian secara saksama tentang perbedaan remaja berpikir logis, meraih cita-cita, dan beretika dengan remaja yang sebaliknya? Hasilnya kerjakan dalam buku tugas kalian!


2. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Perkembangan Remaja


 Secara umum, ada dua faktor yang memengaruhi perkembangan individu (berafat dichotomy), yakni endogen dan eksogen 

a. Faktor endogen (nature), bahwa perubahan-perubahan fisik maupun psikis dipengaruhi oleh faktor internal yang bersifat herediter, yaitu yang diturunkan oleh orang tuanya. Misalnya, postur tubuh (tinggi badan), bakat-minat, kecerdasan, kepribadian, dan sebagainya

b. Faktor eksogen (nurture), bahwa perubahan dan perkembangan individu sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor yang berasal dari luar diri individu itu sendiri, di antaranya berupa lingkungan fisik maupun sosial. Lingkungan fisik berupa tersedianya fasilitasnya sarana dan fasilitas, letak geografis, cuaca, iklim, dan sebagainya. Adapun, lingkungan sosial berupa lingkungan di mana seorang mengadakan relasi/interaksi dengan individu atau sekelompok individu lainnya. seperti: keluarga, tetangga, teman, lembaga pendidikan, lembaga kesehatan, dan sebagainya.

3. Ciri-Ciri Remaja


Terdapat beberapa ciri-ciri yang terjadi selama masa remaja, yaitu sebagai berikut :

 a Peningkatan emosional yang terjadi secara cepat pada masa remaja awal
b. Perubahan yang cepat secara fisik. 
c. Perubahan dalam hal yang menarik bagi dirinya dan hubungan dengan orang lain.
d. Perubahan nilai, di mana apa yang mereka anggap penting pada masa kanak-kanak menjadi kurang        penting karena sudah mendekati dewasa.
e. Terikat dengan kelompok. Masa Perkembangan Remaja

Berikut fase perkembangan remaja.

 a. Fase pueral

Pueral berasal dari kata puer yang artinya laki-laki. Pada fase ini antara anak laki-laki dan perempuan mulai memisahkan diri. Pada fase ini, anak laki-laki yang memisahkan diri dari pergaulan dengan anak perempuan. Hal tersebut karena anak laki-laki memandang anak perempuan sebagai menjijikkan. Adapun, anak perempuan memisahkan diri dengan anak laki-laki karena memandang anak laki- laki sebagai tukang membual.

b. Fase negatif

Pada fase ini, anak lebih banyak bersikap negatif atau sikap menolak. Sikap ini hanya berlaku beberapa bulan saja. Tetapi menurut Karl Buhler bahwa sikap menolak tersebut berlangsung lama, dengan alasan bahwa ciri-ciri fase ini juga masih nampak pada fase berikutnya.

Adapun ciri-ciri fase ini, antara lain sebagai berikut.

1) Pada fase ini mereka terhadap segala sesuatu anak bersikap serba ragu, tidak pasti, tidak senang,             tidak setuju, dan sebagainya.
2) Pada fase ini mereka sering murung, sedih, tetapi mereka sendiri tidak tahu apa babnya.
3) Sering melamun tidak menentu dan kadang berputus asa.

c. Fase puber

Fase puber adalah fase yang paling lama di antara dua fase lainnya, dengan kata lain fase puberian fase yang paling lejuruh fase atau masa remaja. Pada fase ini terjadi perubahan yang cukup drastis pada diri anak baik secara fisik maupun psikis.

Adapun ciri-ciri pada fase ini, antara lain sebagai berikut.

1) Baik pada anak laki-laki maupun perempuan sudah mulai tumbuh rambut. rambut baru di tempat-           tempat tertentu. 
2) Pada anak laki-laki sudah mengalami mimpi basah, sementara anak perempuan sudah mulai                    mengalami menstruasi.
3) Terjadi pertumbuhan otot-otot, pada anak laki-laki dadanya bertambah bidang dengan otot-otot yang       kuat, sementara anak perempuan pinggulnya mulai melebar. 
4) Suara anak laki-laki menjadi berat (parau) sementara anak perempuan menjadi merdu.
5) Wajah anak laki-laki berubah menjadi lebih nampak persegi sementara anak perempuan menjadi             membulatum
6) Gerakan (motorik) anak laki-laki menjadi lebih kaku dan kasar sementara anak perempuan menjadi         lebih canggung. 
7) Pada fase ini mereka, baik pada anak laki-laki maupun perempuan mulai saling tertarik pada lawan         jenis teman sebaya.
8) Pada fase ini mereka, baik laki-laki maupun perempuan sudah mulai tahu cara menghias diri.
9) Pada fase ini perkembangan tubuhnya mencapai kesempurnaan dan mulai harmonis. Kesehatan pada      fase ini sangatlah kuat sehingga jarang terjadi kematian pada fase ini.


5. Langkah-Langkah Mengatur Diri di Masa Remaja 

Seorang anak (peserta didik) haruslah memahami tentang fase-fase yang sedang
dialaminya sehingga para peserta didik dapat mengambil nilai manfaatnya, antara lain dapat menyesuaikan diri dengan baik, baik penyesuaian pada dirinya sendiri secara internal maupun penyesuaian diri pada lingkungan sekitarnya.
Mulai dari fase awal, manusia sudah memiliki kebutuhan-kebutuhan yang mana makin lama menjadi makin kompleks. Kebutuhan-kebutuhan yang dialami oleh manusia yang semakin kompleks tersebut akan diiring dengan timbulnya permasalahan- permasalan yang makin rumit.
Sehubungan dengan permasalahan-permasalahan tersebut, suatu masalah yang tidak dapat dihindari oleh anak-anak yang sedang duduk di bangku SMP pada umumnya. Hal tersebut karena khususnya anak yang sedang duduk di bangku kelas 9 adalah masalah tentang masa depan. Masalah tentang masa depan yang paling banyak dirasakan pada anak tersebut biasanya selalu berkisar pada dua permasalahan. Masalah tersebut yaitu permasalahan tentang pendidikan lanjutan yang sesuai dan juga tentang jenis pekerjaan atau karir di masa depan yang cocok untuk dirinya.
Pada anak yang duduk di bangku SMP pada umumnya dan anak yang duduk di bangku kelas 9 khususnya sudah mulai tumbuh dan berkembang kesadaran tentang pentingnya pendidikan sehubungan dengan masa depannya. Dengan kata lain, mereka mulai menyadari betapa erat hubungan antara masa depan (pekerjaan) dengan tingkat keberhasilan mereka saat di bangku sekolah.
Sehubungan dengan hal tersebut ada beberapa langkah-langkah cerdas dalam menghadapi hal tersebut, antara lain sebagai berikut. 
a. Persiapkan diri semaksimal mungkin untuk berhasil dalam belajar saat ini, karena tingkat keberhasilan meraih nilai sangatlah memberikan banyak peluang untuk meraih harapan-harapan (cita-cita) lebih lanjut. 
b. Adapun dalam merih cita-cita haruslah memiliki semangat pantang menyerah, selalu berpikir yang positif tentang masa depan.
c. Arif dan bijaksana dalam menerima kondisi dirinya apa adanya tanpa meny pihak lain (misalnya kondisi orang tua, fasilitas yang kurang mendukung dan lain- lain) yang pada gilirannya justru akan menjadi faktor penghambat dapat meraih cita-cita. Kondisi tersebut justru seharusnya sebagai peletup motivasi yang kuat dalam meraih cita-cita.
d. Berpikirlah secara logis dalam meraih cita-cita, yang mana kita harus menyadari tentang bakat, minat dan kemampuan yang kita miliki. Minat yang kuat tanpa disertai kemampuan untuk meraih suatu cita-cita adalah hal yang sangat sulit. Kemampuan internal (intelektual/kecerdasan) yang tinggi tanpa didukung kemampuan eksternal (finansial dari orang tua) tidak menutup kemungkinan juga banyak kendala dalam meraih cita-cita.
e. Dengan landasan berpikir yang logis, akan membuka cakrawala atau wawasan tentang pendidikan lanjutan yang sesuai dengan cita-citanya. Setelah mempelajari materi tersebut, guru bimbingan konseling mengharapkan para siswa dan siswi sudah mampu memahami mengenai berfikir logis akan membuka cakrawala di usia remaja. Bagi siswa yang kesulitan memahami materi diatas bisa berkonsultasi dengan guru BK (Bimbingan Konseling).

* Untuk menambah khsanah dan pemahaman kalian tentang materi di atas silahkan tonton video   berikut :