NEWS

Selamat datang di blog Bimbingan Konseling SMP Negeri 23 Muaro Jambi

Tuesday, April 11, 2023

Berpikir Logis Akan Membuka Cakrawala

Materi Layanan (7)
Bimbingan Konseling

Kelas         : 9 (sembilan)
Semeser    : Ganjil


Kalian saat ini merupakan seorang remaja yang duduk di bangku kelas 9 SMP merupakan anak dalam fase remaja. Sebagai remaja hendaknya berpikir logis yang bisa membuka cakrawala. Supaya dapat berpikir logis, seorang remaja hendaknya memahami fase-fase perkembangan pada masa remaja, seperti dipaparkan dalam materi berikut. 

1.Pengertian Remaja 

Remaja adalah waktu manusia berumur belasan tahun. Pada masa remaja manusia tidak dapat disebut sudah dewasa tetapi tidak dapat pula disebut anak-anak. Masa remaja adalah masa peralihan manusia dari anak-anak menuju dewasa. Penggolongan remaja menurut Thonburg, terbagi tiga tahap, yaitu sebagai berikut.

a. Remaja awal/pueral/prapubertas (usia 13-14 tahun). 
b. Remaja tengah/pubertas (usia 15-17 tahun).
c. Remaja Akhir/adoleson (usia 18-21 tahun).

Masa remaja awal, umumnya individu telah memasuki pendidikan di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP). Adapun, masa remaja tengah, individu sudah duduk di Sekolah Menengah Atas (SMA). Kemudian, mereka yang tergolong remaja akhir, umumnya sudah memasuki dunia Perguruan Tinggi atau lulus SMU dan mungkin sudah bekerja.


Mengamati

Amatilah lingkungan sekolah dan tempat tinggal kalian secara saksama tentang perbedaan remaja berpikir logis, meraih cita-cita, dan beretika dengan remaja yang sebaliknya? Hasilnya kerjakan dalam buku tugas kalian!


2. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Perkembangan Remaja


 Secara umum, ada dua faktor yang memengaruhi perkembangan individu (berafat dichotomy), yakni endogen dan eksogen 

a. Faktor endogen (nature), bahwa perubahan-perubahan fisik maupun psikis dipengaruhi oleh faktor internal yang bersifat herediter, yaitu yang diturunkan oleh orang tuanya. Misalnya, postur tubuh (tinggi badan), bakat-minat, kecerdasan, kepribadian, dan sebagainya

b. Faktor eksogen (nurture), bahwa perubahan dan perkembangan individu sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor yang berasal dari luar diri individu itu sendiri, di antaranya berupa lingkungan fisik maupun sosial. Lingkungan fisik berupa tersedianya fasilitasnya sarana dan fasilitas, letak geografis, cuaca, iklim, dan sebagainya. Adapun, lingkungan sosial berupa lingkungan di mana seorang mengadakan relasi/interaksi dengan individu atau sekelompok individu lainnya. seperti: keluarga, tetangga, teman, lembaga pendidikan, lembaga kesehatan, dan sebagainya.

3. Ciri-Ciri Remaja


Terdapat beberapa ciri-ciri yang terjadi selama masa remaja, yaitu sebagai berikut :

 a Peningkatan emosional yang terjadi secara cepat pada masa remaja awal
b. Perubahan yang cepat secara fisik. 
c. Perubahan dalam hal yang menarik bagi dirinya dan hubungan dengan orang lain.
d. Perubahan nilai, di mana apa yang mereka anggap penting pada masa kanak-kanak menjadi kurang        penting karena sudah mendekati dewasa.
e. Terikat dengan kelompok. Masa Perkembangan Remaja

Berikut fase perkembangan remaja.

 a. Fase pueral

Pueral berasal dari kata puer yang artinya laki-laki. Pada fase ini antara anak laki-laki dan perempuan mulai memisahkan diri. Pada fase ini, anak laki-laki yang memisahkan diri dari pergaulan dengan anak perempuan. Hal tersebut karena anak laki-laki memandang anak perempuan sebagai menjijikkan. Adapun, anak perempuan memisahkan diri dengan anak laki-laki karena memandang anak laki- laki sebagai tukang membual.

b. Fase negatif

Pada fase ini, anak lebih banyak bersikap negatif atau sikap menolak. Sikap ini hanya berlaku beberapa bulan saja. Tetapi menurut Karl Buhler bahwa sikap menolak tersebut berlangsung lama, dengan alasan bahwa ciri-ciri fase ini juga masih nampak pada fase berikutnya.

Adapun ciri-ciri fase ini, antara lain sebagai berikut.

1) Pada fase ini mereka terhadap segala sesuatu anak bersikap serba ragu, tidak pasti, tidak senang,             tidak setuju, dan sebagainya.
2) Pada fase ini mereka sering murung, sedih, tetapi mereka sendiri tidak tahu apa babnya.
3) Sering melamun tidak menentu dan kadang berputus asa.

c. Fase puber

Fase puber adalah fase yang paling lama di antara dua fase lainnya, dengan kata lain fase puberian fase yang paling lejuruh fase atau masa remaja. Pada fase ini terjadi perubahan yang cukup drastis pada diri anak baik secara fisik maupun psikis.

Adapun ciri-ciri pada fase ini, antara lain sebagai berikut.

1) Baik pada anak laki-laki maupun perempuan sudah mulai tumbuh rambut. rambut baru di tempat-           tempat tertentu. 
2) Pada anak laki-laki sudah mengalami mimpi basah, sementara anak perempuan sudah mulai                    mengalami menstruasi.
3) Terjadi pertumbuhan otot-otot, pada anak laki-laki dadanya bertambah bidang dengan otot-otot yang       kuat, sementara anak perempuan pinggulnya mulai melebar. 
4) Suara anak laki-laki menjadi berat (parau) sementara anak perempuan menjadi merdu.
5) Wajah anak laki-laki berubah menjadi lebih nampak persegi sementara anak perempuan menjadi             membulatum
6) Gerakan (motorik) anak laki-laki menjadi lebih kaku dan kasar sementara anak perempuan menjadi         lebih canggung. 
7) Pada fase ini mereka, baik pada anak laki-laki maupun perempuan mulai saling tertarik pada lawan         jenis teman sebaya.
8) Pada fase ini mereka, baik laki-laki maupun perempuan sudah mulai tahu cara menghias diri.
9) Pada fase ini perkembangan tubuhnya mencapai kesempurnaan dan mulai harmonis. Kesehatan pada      fase ini sangatlah kuat sehingga jarang terjadi kematian pada fase ini.


5. Langkah-Langkah Mengatur Diri di Masa Remaja 

Seorang anak (peserta didik) haruslah memahami tentang fase-fase yang sedang
dialaminya sehingga para peserta didik dapat mengambil nilai manfaatnya, antara lain dapat menyesuaikan diri dengan baik, baik penyesuaian pada dirinya sendiri secara internal maupun penyesuaian diri pada lingkungan sekitarnya.
Mulai dari fase awal, manusia sudah memiliki kebutuhan-kebutuhan yang mana makin lama menjadi makin kompleks. Kebutuhan-kebutuhan yang dialami oleh manusia yang semakin kompleks tersebut akan diiring dengan timbulnya permasalahan- permasalan yang makin rumit.
Sehubungan dengan permasalahan-permasalahan tersebut, suatu masalah yang tidak dapat dihindari oleh anak-anak yang sedang duduk di bangku SMP pada umumnya. Hal tersebut karena khususnya anak yang sedang duduk di bangku kelas 9 adalah masalah tentang masa depan. Masalah tentang masa depan yang paling banyak dirasakan pada anak tersebut biasanya selalu berkisar pada dua permasalahan. Masalah tersebut yaitu permasalahan tentang pendidikan lanjutan yang sesuai dan juga tentang jenis pekerjaan atau karir di masa depan yang cocok untuk dirinya.
Pada anak yang duduk di bangku SMP pada umumnya dan anak yang duduk di bangku kelas 9 khususnya sudah mulai tumbuh dan berkembang kesadaran tentang pentingnya pendidikan sehubungan dengan masa depannya. Dengan kata lain, mereka mulai menyadari betapa erat hubungan antara masa depan (pekerjaan) dengan tingkat keberhasilan mereka saat di bangku sekolah.
Sehubungan dengan hal tersebut ada beberapa langkah-langkah cerdas dalam menghadapi hal tersebut, antara lain sebagai berikut. 
a. Persiapkan diri semaksimal mungkin untuk berhasil dalam belajar saat ini, karena tingkat keberhasilan meraih nilai sangatlah memberikan banyak peluang untuk meraih harapan-harapan (cita-cita) lebih lanjut. 
b. Adapun dalam merih cita-cita haruslah memiliki semangat pantang menyerah, selalu berpikir yang positif tentang masa depan.
c. Arif dan bijaksana dalam menerima kondisi dirinya apa adanya tanpa meny pihak lain (misalnya kondisi orang tua, fasilitas yang kurang mendukung dan lain- lain) yang pada gilirannya justru akan menjadi faktor penghambat dapat meraih cita-cita. Kondisi tersebut justru seharusnya sebagai peletup motivasi yang kuat dalam meraih cita-cita.
d. Berpikirlah secara logis dalam meraih cita-cita, yang mana kita harus menyadari tentang bakat, minat dan kemampuan yang kita miliki. Minat yang kuat tanpa disertai kemampuan untuk meraih suatu cita-cita adalah hal yang sangat sulit. Kemampuan internal (intelektual/kecerdasan) yang tinggi tanpa didukung kemampuan eksternal (finansial dari orang tua) tidak menutup kemungkinan juga banyak kendala dalam meraih cita-cita.
e. Dengan landasan berpikir yang logis, akan membuka cakrawala atau wawasan tentang pendidikan lanjutan yang sesuai dengan cita-citanya. Setelah mempelajari materi tersebut, guru bimbingan konseling mengharapkan para siswa dan siswi sudah mampu memahami mengenai berfikir logis akan membuka cakrawala di usia remaja. Bagi siswa yang kesulitan memahami materi diatas bisa berkonsultasi dengan guru BK (Bimbingan Konseling).

* Untuk menambah khsanah dan pemahaman kalian tentang materi di atas silahkan tonton video   berikut :