Materi Layanan (3)
Bimbingan Konseling
Semester : Ganjil
1. Pengertian Teman Sebaya
Teman sebaya adalah orang dengan tingkat umur dan kedewasaan yang kira-kira sama. Bagi anak, kelompok sebaya ialah kelompok anak-anak tertentu yang saling berinteraksi. Setiap kelompok memiliki peraturan-peraturanya sendiri, tersurat maupun tersirat, memiliki tata sosialnya sendiri, mempunyai harapan-harapannya sendiri bagi para anggotanya.
2. Latar Belakang Timbulnya Teman Sebaya (Peer group)
Adapun latar belakang timbulnya peer group, yaitu sebagai berikut.
a. Adanya perkembangan proses sosialisasi.
b. Kebutuhan untuk menerima penghargaan.
c. Perlu perhatian dari orang lain.
d. Ingin menemukan dunianya.
3. Ciri-Ciri Teman Sebaya (Peer group)
Adapun ciri-ciri peer group adalah sebagai berikut
a. Tidak mempunyai struktur organisasi yang jelas,
b. Bersifat sementara.
c. Peer group mengajarkan individu tentang kebudayaan yang luas.
d. Anggotanya adalah individu yang sebaya.
4. Prinsip Teman Sebaya (Peer group)
Berikut prinsip-prinsip teman sebaya.
a. Peer group bagaimana pun juga terbentuk mulai dari kelompok informal ke organisasi. Semula individu yang bukan anggota kelompok sekarang menjadi anggota kelompok teman sebayanya. Anak-anak sebaya akan berinteraksi dengan anggota teman sebayanya, sehingga ia bertumbuh di dalamnya.
b. Peer group mempunyai aturan-aturan tersendiri baik ke dalam maupun ke luar. Hal ini juga dimiliki oleh organisasi sosial lainnya dan merupakan harapan bagi anggota kelompoknya. Aturan-aturan itu, misalnya bagaimana menolong teman sekelompoknya atau mengapa memanggil teman bila bertemu di jalan.
c. Peer group menyatakan tradisi-tradisi mereka, kebiasaan-kebiasaan, nilai-nilai bahkan bahasa mereka. Karena dalam peer group karena mempunyai aturan-aturan tersendiri maka mereka juga ingin menunjukkan ciri khas kelompoknya dengan tradisi atau kebiasaan mereka. Adapun dalam kelompok itu ada standar tertentu dalam berpakaian, berbicara antaranggota kelompok dan dalam bertingkah laku
d. Situasi daripada harapan per sepenuhnya disetujui oleh harapan-harapan orang dewasa. Pembentukan kelompok sebaya seperti kelompok berminat kekitar anak secara tidak langsung disetujui oleh orang tua, karena orang tua mudah mengawasinya. Akan tetapi kelompok teman di sekolahnya disetujui oleh guru. harapan guru agar anak berkembang hubungan sosialnya.
e. Peer group diketahui dan diterima oleh sebagian besar orang tua dan guru. Kepentingan dalam hubungan sosial individu sering tidak dikenal oleh anak. Supaya dapat dilakukan perbandingan dengan lembaga sosial lainnya seperti keluarga atau sekolah, maka peer group anak belajar tentang hubungan sosialnya. Hal tersebut dari yang sempit sampai hubungan sosialnya yang makin luas. Selain itu, dari teman sebaya di rumah sampai teman sekolahnya. Hal ini dapat diketahui dan diterima oleh orang tua dan guru.
f. Berdasarkan pada kronologis, peer group adalah lembaga kedua yang utama untuk sosialisasi. Biasanya antara usia 4-7 tahun dunia sosial anak berubah secara radikal dari dunia sempit dalam keluarga menuju dunia yang lebih luas dalam peer group. Jadi, anak berkembang dari lembaga pertama yaitu keluarga menuju lembaga kedua dalam peer group-nya.
5. Bentuk-Bentuk Teman Sebaya (Peer Group)
Kelompok dalam teman sebaya atau peer group mengalami penggolongan lagi. Kelompok ini bisa beranggotakan besar maupun kecil sesuai dengan interaksi antar anggotanya. Hurlock pun menggolongkannya sebagai berikut.
a. Teman dekat.
b. Kelompok kecil.
c. Kelompok besar..
d. Kelompok yang terorganisir.
e. Kelompok geng.
6. Peran Teman Sebaya dalam Upaya Pengembangan Karier
Peran teman sebaya dalam upaya individu untuk mengembangkan karimnya ada yang berbentuk positif dan negatif. Adapun peran positif teman sebaya dalam upaya pengembangan karier, sebagai berikut
a. Memberikan informasi yang kita perlukan.
b. Memberikan motivasi/dorongan untuk belajar.
c. Supaya dapat bertukar pikiran untuk menambah wawasan.
d. Memberikan hiburan saat kita sedih. e. Menegur kita apabila salah.
f. Selalu ada saat dibutuhkan.
g. Selalu memaafkan kesalahan kita.
Adapun peran negatif teman sebaya dalam upaya pengembangan karier, sebagai berikut.
a. Suka memaksakan kehendak.
b. Suka mengganggu saat kita sedang belajar.
c. Mengajak kita untuk melakukan hal-hal yang dilarang.
d. Memusuhi siapa saja yang tidak mau menuruti keinginannya.
e. Suka mencari kesalahan orang lain.
Sebagai pelajar, banyak cara yang dapat kita lakukan untuk dapat memilih teman Kita harus mau belajar dari pengalaman orang lain, membaca buku/koran, mendengarka berita di TV, dan radio, dan sebagainya. Oleh karena itu, akan lebih baik jika kita lebih banyak memiliki teman, pengalaman hidup yang kita peroleh juga akan lebih banyak Supaya memiliki pribadi yang tangguh.
Setelah mempelajari materi di atas guru bimbingan konseling mengharapkan para siswa dan siswi sudah mampu memahami mengenai peran teman sebaya dalam pengembangan karier. Bagi siswa yang kesulitan memahami materi di atas bisa berkonsultasi dengan guru BK (Bimbingan Konseling).
* Untuk menambah khsanah dan pemahaman kalian tentang materi di atas silahkan tonton video berikut :