Materi Layanan (2)
Materi Bimbingan Konseling
Semester : Ganjil
Sudahkah kalian belajar dengan baik dan efektif demi menggapai prestasi juga cita-cita. Jika kalian saat ini duduk di bangku SMP kelas IX masih kesulitan dalam belajar, simak materi berikut supaya bisa belajar dengan efektif dan baik.
1. Pengertian Belajar
Belajar adalah proses atau usaha yang dilakukan tiap individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku. Hal tersebut baik dalam bentuk pengetahuan, keterampilan, maupun sikap dan nilai yang positif. Keterampilan itu digunakan sebagai pengalaman untuk mendapatkan sejumlah kesan dari bahan yang telah dipelajari. Belajar merupakan tindakan dan perilaku siswa yang kompleks.
2. Tipe-Tipe Belajar
Berikut ini disajikan tipe-tipe belajar.
a. Tipe visual
Orang dengan tipe ini akan lebih memahami melalui apa yang mereka lihat Warna, hubungan ruang, potret mental, dan gambar menonjol termasuk dalam modalitas ini. Adapun beberapa ciri orang dengan tipe belajar visual, yaitu sebagai berikut.
1) Rapi, teratur, dan memperhatikan segala sesuatu, dan menjaga penampilan.
2) Berbicara denga cepat.
3) Perencana dan pengatur jangka panjang yang baik.
4) Pengeja yang baik dan dapat melihat kata-kata yang sebenarnya dalam pikiran mereka.
5) Lebih mengingat apa yang dilihat daripada yang didengar.
6) Mengingat dengan asosiasi visual.
b. Tipe auditori
Orang dengan tipe ini akan lebih memahami sesuatu melalui apa yang mereka, dengar. Modalitas ini mengakses segala jenis bunyi dan kata. Musik, irama, dialog internal, dan suara menonjol pada tipe auditori. Seseorang yang sangat auditori memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
1) Suka berbicara kepada diri sendiri saat bekerja.
2) Perhatiannya mudah terpecah dan mudah terganggu oleh keributan.
3) Menggerakkan bibir mereka dan mengucapkan tulisan di buku ketika membaca.
4) Senang membaca dengan keras dan mendengarkan.
5) Dapat mengulangi kembali dan menirukan nada, perubahan dan warna suara.
6) Merasa kesulitan untuk menulis dan lebih suka mengucapkan secara lisan
7) Berbicara dalam irama yang terpola.
8) Lebih suka musik daripada seni gambar.
c. Kinestetik
Orang dengan tipe kinestetik belajar melalui gerak, emosi, dan sentuhan. Modalitas ini mengakses pada gerakan, koordinasi, irama, tanggapan emosional, dan kenyamanan fisik. Ciri-ciri orang dengan tipe belajar kinestetik yaitu sebagai berikut.
1) Berbicara dengan perlahan.
2) Menyentuh orang untuk mendapatkan perhatian mereka saat berbicara.
3) Berdiri berdekatan saat berbicara dengan orang.
4) Selalu berorientasi pada fisik dan banyak bergerak.
5) Belajar melalui memanipulasi dan praktik.
6) Menghafal dengan cara berjalan dan melihat.
7) Menggunakan jari sebagai penunjuk ketika membaca.
8) Banyak menggunakan isyarat tubuh.
9) Tidak dapat diam untuk waktu yang lama.
d. Tipe belajar taktil
Taktil artinya rabaan atau sentuhan. Siswa yang seperti ini penyerapan hasil pendidikannya melalui alat peraba yaitu tangan atau kulit. Contohnya: mengatur ruang ibadah, menentukan buah-buahan yang rusak (busuk).
e. Tipe belajar olfaktori
Keberhasilan siswa yang bertipe olfaktori, tergantung pada alat indra pencium Tipe siswa ini akan sangat cepat menyesuaikan dirinya dengan suasana bau lingkungan. Siswa tipe ini akan cocok bila bekerja di laboratorium
f. Tipe belajar gustative
Siswa yang bertipe gustative (kemampuan mencicipi) adalah mereka yang mencirikan belajarnya lebih mengandalkan kecapan lidah. Mereka akan lebih cepat memahami apa yang dipelajarinya melalui indra kecapnya.
g. Tipe belajar kombinatif
Siswa bertipe kombinatif adalah siswa yang dapat dan mampu mengikutt pelajaran dengan menggunakan lebih dari satu alat indra, la dapat menerima pelajaran dangan mata dan telinga sekaligus ketika belajar. Oleh karena banyak ragam tipe belajar siswa, maka kita sebagai pendidik hendaknya mengenali betul anak didik kita dan hendaknya pendidik memiliki berbagai metode mengajar. Tujuannya, agar siswa dapat menerima atau mengerti apa yang disampaikan oleh gurunya dengan seefektif dan seefisien mungkin.
3. Kesulitan Belajar
Kesulitan belajar adalah suatu kondisi di mana anak didik tidak dapat belajar secara wajar, disebabkan adanya ancaman, hambatan, atau gangguan dalam belajar. Setiap anak didik datang ke sekolah agar menjadi orang berilmu pengetahuan, sebagian besar waktu yang tersedia harus digunakan oleh anak untuk belajar. Belajar tidak hanya di sekolah daja, melainkan di rumah pun harus ada waktu yang disediakan untuk kepentingan belajar. Namun, sayangnya hambatan dan gangguan dialami oleh anak didik tertentu yang mengakibatkan mereka mengalami kesulitan dalam belajar. Pada tingkat tertentu memang ada anak didik yang dapat mengatasi kesulitan belajarnya. Karena anak didik belum mampu mengatasi kesulitan belajarnya, maka bantuan guru atau orang lain sangat diperlukan oleh anak didik. Faktor-faktor penyebab kesulitan belajar anak didik dapat dibagi menjadi empat, yaitu sebagai berikut.
a. Faktor anak didik, seperti IQ.
b. Faktor sekolah seperti alat media kurang, suasana sekolah kurang menyenangkan. perpustakaan kurang memadai.
c. Faktor keluarga, seperti anak tidak mempunyai ruang dan tempat belajar yang khusus, perhatian orang tua yang tidak memadai.
d. Faktor masyarakat sekitar, misalnya seperti keributan lingkungan sekitar berpotensi memecahkan konsentrasi anak didik dalam belajar. Akhirnya anak didik tidak betah belajar, karena sulit membangkitkan daya konsentrasi
4. Cara Belajar Efektif
Berikut akan cara-cara membiasakan belajar efektif, baik di rumah maupun di sekolah.
a. Di rumah
Mengembangkan kebiasaan belajar yang efektif di rumah, dapat ditempuh dengan cara berikut.
1) Membiasakan belajar sesuai dengan jadwal pembagian waktu sehari-hari yang telah dibuat di rumah. Maksudnya waktu untuk belajar harus digunakan untuk belajar.
2) Membiasakan mengulang semua pelajaran yang telah diberikan guru di sekolah, termasuk mengerjakan tugas-tugas guru, seperti PR dan tugas belajar lainnya.
3) Tingkatkan ketelitian dan keseriusan dalam menekuni bahan pelajaran di rumah sampai benar-benar menguasainya.
4) Mintalah bantuan orang tua, kakak, atau teman yang diperkirakan mampu membantu dalam menyelesaikan tugas-tugas sekolah/belajar/PR
5) Rapikan ruang belajar sedemikian rupa agar membangkitkan semangat belajar, seperti menata buku secara rapi dan tersusun dalam rak buku, kalau mungkin buatlah perpustakaan kecil di tempat belajar agar mudah menemukan buku yang dibutuhkan untuk referensi/kepustakaan. Demikian pula tempat tidur harus selalu rapi dan bersih agar udara tetap segar dan menyenangkan.
6) Biasakan melengkapi buku-buku pelajaran dan alat-alat pelajaran secara memadai, tetapi bukan berarti harus memaksakan diri membeli semua buku yang dianjurkan sekolah jika belum tersedia dananya. Siswa yang baik tentu akan sering meminjam buku perustakaan sekolah untuk menunjang bahan bacaan di rumah.
7) Biasakan gemar membaca terutama membaca buku-buku perpustakaan atau buku-buku umum yang dapat menunjang perluasan pengetahuan. Buku-buku hiburan seperti surat kabar, majalah, dan buku ilmu pengetahuan lainnya boleh pula dibaca untuk menambah wawasan di rumah
8) Sebelum tidur malam, setelah selesai menekuni pelajaran untuk besok pagi bereskan semua dan alat-alat pelajaran yang harus dibawa ke sekolah besok paginya.
Dengan demikian pagi-pagi tidak harus repot-repot mempersiapkannya..
9) Setelah salat subuh (bagi orang Islam). Jika ada waktu manfaatkan untuk membaca buku pelajaran yang akan diajarkan guru pada pagi harinya.
10) Jagalah kesehatan tubuh dan mental dengan olahraga, istirahat, makan dan minum, serta tidur yang cukup. Dengan demikian, tidak akan mengganggu kelancaran belajar baik di sekolah maupun di rumah.
b. Di sekolah
Mengembangkan kebiasaan belajar yang efektif di sekolah dapat ditempuh, dengan cara berikut.
1) Biasakan datang ke sekolah tepat pada waktunya, agar tidak ketinggalan belajar di kelas.
2) Biasakan mempersiapkan buku dan alat-alat tulis secara lengkap dalam mengikuti pelajaran yang diajarkan guru di kelas,
3) Biasakan memusatkan perhatian dan menekuni setiap materi pelajaran yang disampaikan guru di kelas. Sekali-kali mencatat hal-hal penting dalam buku catatan agar tidak lupa terhadap hal-hal yang penting tersebut.
4) Jika ada materi pelajaran yang belum dipahami, beranikan diri untuk bertanya tahu tentang hal itu.
kepada guru, atau kepada teman yang diperkirakan
5) Biasakan mengerjakan tugas atau soal yang diperintahkan guru untuk dikerjakan di sekolah maupun di rumah. Jangan sekali-kali menyepelekan tugas guru atau menunda-nunda pekerjaan rumah yang dibebankan guru.
6) Jika guru berhalangan hadir sehingga ada waktu luang manfaatkan untuk membaca buku pelajaran, atau pergi ke perpustakaan untuk membaca buku atau meminjam buku. 7) Hindari ajakan teman sekelas atau teman satu sekolah yang malas yang bermaksud bercanda atau main-main meninggalkan tugas belajar.
8) Biasakan semua materi yang diajarkan guru dipelajari ulang di rumah, termasuk merapikan catatan yang tidak jelas menjadi kalimat yang jelas dalam buku catatan
9) Renungkanlah dan apresiasikanlah semua materi pelajaran yang diajarkan guru maupun yang dibaca dari buku dengan praktik kehidupan yang sesungguhnya di masyarakat, atau lingkungan sekitar kalian.
"Setelah mempelajari materi di atas, guru bimbingan konseling mengharapkan para siswa dan siswi sudah mampu memahami mengenai tipe-tipe belajar dan mampu belajar secara efektif demi menggapai prestasi. Bagi siswa yang kesulitan memahami materi di atas dan belum bisa belajar efektif bisa berkonsultasi dengan guru BK (Bimbingan Konseling).
* Untuk menambah khsanah dan pemahaman kalian tentang materi di atas silahkan tonton video berikut :