Sebenarnya
apa sich peraturan itu? Peraturan adalah suatu tata cara untuk mengatur agar
menjadi lebih baik. Tapi kenapa peraturan tidak pernah ditaati....? Hampir
semua orang tidak 100% menaati peraturan, lalu apa gunanya diadakan
peraturan???...Ketika peraturan itu disepakati semua pihak, kenapa masih banyak
yang melanggar??? Ada yang bilang "Kalo peraturan itu WAJIB
dilanggar"... Benarkahitu...?(http://nanikcute-nanik.blogspot.co.id).
Sebenarnya ada banyak manfaat jika suatu peraturan atau tata
tertib dibuat, asalkan kita mau konsisten menjalankan dan melaksanakannya.
Di sekolah seringkali siswa
mengeluh terhadap tata tertib sekolah yang nampak terlalu mengatur kehidupan
sehari-hari mereka. Namun demikian sebenarnya tata tertib sekolah memiliki
banyak manfaat yang terasa langsung maupun tidak langsung baik terhadap siswa
tersebut maupun lingkungan sekitarnya. Berikut adalah 10 manfaat langsung dan
tak langsung dari tata tertib sekolah apabila dijalankan dengan baik.
1.
Melatih kedisiplinan
Tentu saja tujuan utama dari pembuatan tata
tertib yaitu untuk melatih kedisiplinan para siswa. Dengan menjadi siswa yang
disiplin, maka kegiatan belajar mengajar akan berlangsung dengan efektif dan
nyaman. Misalnya saja, waktu masuk sekolah dimulai pukul 07.30 pagi. Dengan
mewajibkan siswa datang sebelum bel masuk berbunyi maka kegiatan belajar
mengajar akan dapat dimulai tepat pada waktu yang telah ditentukan.
2. Melatih tanggung jawab
Apabila guru memberi tugas atau pekerjaan rumah
maka siswa wajib mengerjakannya. Hal ini dapat melatih rasa tanggung jawab
siswa terhadap apa yang diamanatkan kepadanya. Dan ingat, siswa pun akan
belajar tentang adanya konsekuensi apabila tidak melaksanakan apa yang
ditugaskan kepadanya. Di lain pihak, siswa akan belajar bahwa akan ada reward
apabila mengerjakan apa yang menjadi kewajibannya.
3. Mengefektifkan kegiatan
Ketidak teraturan tentu saja menyababkan semua
kegiatan menjadi tidak efektif. Bayangkan apabila para siswa datang terlambat
dan masuk ke dalam kelas secara bergantian padahal kelas telah dimulai.
Pastilah kegiatan belajar mengajar akan terpotong dan akhirnya terganggu.
Begitu pula apabila ada suara telepon ketika kegiatan belajar. Dengan demikian,
peraturan agar tidak telat dan tidak mengaktifkan telepon di kelas akan
membantu keefektifan kegiatan belajar.
4. Mengingatkan tugas sebagai pelajar
Siswa diharuskan memakai seragam tidak lain dan
tidak bukan agar orang-orang dapat mengidentifikasi bahwa mereka adalah
pelajar. Hal ini memudahkan guru untuk mengenal para siswa, begitupun dengan
masyarakat. Bagi siswa sendiri, memakai seragam akan mengingatkan mereka bahwa
mereka adalah pelajar yang memiliki tugas utama belajar.
5. Melatih kejujuran
Setiap siswa yang tidak masuk harus memberikan
surat keterangan mengapa mereka tidak dapat mengikuti pelajaran. Apabila mereka
sakit mereka harus memberi surat sakit atau apabila mereka izin maka surat iyin
dibutuhkan. Hal ini untuk melatih kejujuran dan mengindarkan para siswa dari
bolos dan berbohong apabila mereka tidak hadir di kelas. Tentu saja
ketidakhadiran yang tidak beralasan akan berbuah pada suatu konsekuensi.
6. Menjaga kenyamanan lingkungan
Di sekolah, siswa diajarkan untuk menjaga
kebersihan seperti membuang sampah pada tempatnya dan tidak mencorat-coret
tembok atau meja. Hal ini ditujukan agar lingkungan terjaga keasriannya dan
membuat kegiatan belajar mengajar menjadi nyaman. Tambahan pula, dengan tata
tertib ini maka siswa akan belajar untuk merawat lingkungan sekitarnya.
7. Melatih kemandirian
Ketika ujian berlangsung tentu saja siswa
dituntut untuk bekerja sendiri dan peraturan tidak memperbolehkan para siswa
bekerja sama. Dengan demikian, siswa dituntut untuk percaya pada kemampuannya
sendiri dan berusaha mepersiapkan yang terbaik untuk ujian tersebut. Kejujuran
para siswa pun dilatih karena siswa tidak diperkenankan membuka buku atau
mencontek pada saat ujian.
8. Melatih keterampilan sosial dan soft
skills
Kecuali home schooling, siswa tentu saja akan
berbaur dengan sesamanya dan para guru untuk berinteraksi secara sosial. Tata
tertib pun berlaku di sini, misalnya saja peraturan untuk menghormati para guru
dan pelarangan untuk berkelahi di sekolah. Apabila siswa mengikuti peraturan
maka ketika ereka siap untu terjun di masyarakat, mereka akan belajar untuk
menghormati sesama dan tahu bahwa membuat kericuhan itu adalah hal yang tidak
terpuji.
9. Menghilangkan kecemburuan sosial
Para siswa terutama murid perempuan pada umunya
dilarang untuk memakai perhiasan. Selain untuk masalah keamanan karena
perhiasan yang mencolok akan mengundang kejahatan, hal ini ditujukan untuk
menghindarkan siswa dari kecemburuan sosial.
Penggunaan seragam pun mendukung hal ini.
Bisa dibayangkan bila seragam tidak diwajibakn maka baju-baju para siswa akan
berbeda beda tegantung kemampuan sosial keluarga mereka dan ini akan memicu
kecemburuan sosial.
10. Meningkatkan rasa kebersamaan
Hal yang mungkin
tidak terasa bagi para siswa dalam menjalani tata tertib sekolah adalah rasa
kebersamaan antara siswa. Dengan kegiatan yang sama peraturannya bagi setiap
siswa setiap hari, maka akan tumbuh suatu rasa kebersamaan sebagai pelajar.
Dengan demikian, ketika lulus nanti maka relasi akan terjalin dan ini terbukti
dengan banyaknya ikatan alumni di Indonesia.
Betapa Muliyanya (eh maaf maksudnya mulia bukan Muliya) isi10 macam manfaat
tata tertib di atas. Akan tetapi terlepas dari itu, semua manfaat tersebut akan
terasa apabila siswa mau menaati tata tertib. Setelah mengetahui manfaatnya,
maka stigma dalam benak masing-masing siswa harus diubah. Stigma yang berbunyi
aturan dibuat untuk dilanggar harus diubah menjadi aturan dibuat untuk di
ikuti. (guruppkn.com). Namun apa yang terjadi
saat ini ? seringkali peraturan atau tata tertib dibuat hanya simbolis belaka
agar kelihatan formil dan mentereng dan tidak dijalankan sebagai mana mestinya.
Akibatnya kenakalan siswa di sekolah menjadi semakin variatif dan tidak
terkendali. Maka jadilah si pembuat peraturan bagai si belang kehilangan taringnya.
Aumannya tidak lagi terdengar sangar dan menakutkan, kukunya tidak lagi tajam
untuk mencakar dan mencengkram.
Jadi sekali melangkah mari kita terus maju ke depan dan
bukan surut ke belakang, karena kehidupan tidak pernah berjalan mundur. Maju untuk
menegakkan kebenaran adalah perbuatan mulia dan mundur untuk menyelamatkan yang salah adalah tidak
terpuji.